Dorong Peran Mahasiswa dalam Konseling, LP2M UINMA Adakan Pelatihan Peer Counselor
Radio Sinfoni-Mataram Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menggelar Pelatihan Peer Counselor bagi Mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Mataram, tetapi juga terbuka untuk mahasiswa dari luar kampus. peserta yang telah mendaftarkan diri dan lolos seleksi panitia yang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Pelatihan ini berlangsung di Ruang Teater, Lantai 4, Gedung Research Center UIN Mataram Kamis, (08/05/2025).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali peserta peer counselor agar mampu menjadi pendengar yang baik dan dapat memberikan pemberdayaan kepada teman sebaya yang membutuhkan konseling. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta mampu membantu meminimalkan berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi oleh rekan-rekannya.
Kegiatan berlangsung melalui pemaparan sejumlah kasus kekerasan seksual yang telah dihimpun oleh para peserta peer counselor. Hal ini menjadi lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya pada 27 Februari 2025.
Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Dr. Mira Mareta, dalam sesi dialog menyampaikan pentingnya pemahaman terhadap prinsip kekerasan seksual.
“Kekerasan seksual itu bukan hanya tentang kesalahpahaman, tetapi itu adalah kejahatan,” tuturnya.
Dialog antara peserta dan para dosen yang kompeten di bidang Bimbingan dan Konseling Islam berlangsung aktif dan interaktif. Suasana diskusi dinamis terlihat dari adanya umpan balik yang kuat antara keduanya.
Salah satu peserta, Muhammad Alfikri, mahasiswa semester dua Program Studi BKI, mengungkapkan kesan positifnya terhadap pelatihan ini.
“Kegiatan ini seru banget dan memiliki banyak manfaat bagi kita-kita semua, terutama untuk anak-anak muda.”
Melalui pelatihan ini, para peserta memperoleh keterampilan dasar untuk menjadi konselor sebaya. Mereka memainkan peran aktif karena langsung menangani kasus-kasus yang dialami oleh teman sebayanya. Diharapkan, dengan keberadaan para peer counselor, kasus kekerasan seksual yang marak terjadi belakangan ini dapat ditangani dan diminimalisasi dengan lebih baik.
Editor : M. aziz
Penulis : Khairatun Nisa