Edukasi Cegah Kekerasan Seksual Terhadap Anak Usia Dini Melalui Literasi Digital di Pesantren

Radio Sinfoni, Mataram – Parallel Session atau pemaparan materi dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang ada di Indonesia. Selain di hadiri PTKIN, Parallel Session ini dihadiri juga oleh IHDN Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 tempat yang ada di Universitas Islam Negeri Mataram, yaitu : Gedung Perpustakaan dan ICT, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Syariah dan yang terakhir, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Dalam satu gedung, ada beberapa ruangan yang di pakai, dan setiap ruangan ada 10 Panelist. Kegiatan yang dilakukan di setiap gedung yang berbedadan dibagi menjadi 2 sesi per ruangan. Satu sesi diisi oleh 5 Panelist dan pelaksanaan kegiatan ini dari jam 08.00-10.00 dan di lanjutkan sesi kedua dari jam 10.00-11.45. Dengan setiap pemateri diberikan waktu 20 menit dalam memaparkan materinya
Setiap panelist membawakan tema yang berbeda-beda pada setiap sesinya. Pada sesi pertama yang ada di gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Meeting Roomada 5 pemateri dari PTKIN yang berbeda: Ellya Pratiwi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Alai Nadjib dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Fahimah dari IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Aprilian Ria Adisti dari UIN Salatiga dan Haidar Bagir dari Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra. Ketiga pemateri memaparkan materinya secara offline dan ada satu pemateri atas nama Siti Fahimah memaparkan materinya secara online serta ada satu pemateri yang tidak sempat hadir dalam kegiatan tersebut.
Dari keempat materi yang telah di sampaikan pada sesi pertama, ada salah satu pemateri dari UIN Salatiga memaparkan materinya yang berjudul Digital Literacy Development About Sexual and Gender Based Violence To Reinforce Self Resilience For Children In Pesantren. Aprilian Ria Adisti mengatakan bahwa “Tingkat sosialisasi tentang pencegahan kekerasan sexual terhadap anak masih sangat rendah. Konten edukasi tentang itu masih jarang dilakukan di kalangan pesantren, padahal pada kasus tingkat kekerasan sexual di pesantren cukup tinggi,” ungkapnya, Jumat (21/10/2022).
Pada sesi pertama ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan ada juga dari mahasiswa IHDN Mataram yang sangat antusias dalam kegiatan ini. Audience yang ada di ruang 13 ini sangat fokus terhadap pemaparan materi yang disampaikan. Dan sesi tanya jawab juga dilakukan setelah pemaparan materi yang telah disampaikan pemateri dengan batasan waktu yang telah disediakan.
Para panelist berharap bahwa paparan materinya bisa bermanfaat untuk orang-orag termasuk yang hadir di dalam ruangan tersebut.