Wisata

Narmada Wisata Tempat Istirahatnya Raja-Raja

RADIO SINFONI, Lombok Barat — Lombok merupakan salah satu pulau di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menyimpan begitu banyak kekayaan alam dan tempat wisata yang beragam mulai dari pantai, pegunungan dan masih banyak lagi. Hal ini tentunya dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun non-lokal untuk berkunjung dan menghabiskan liburan mereka bersama keluarga, pasangan atau sahabat di beberapa lokasi wisata yang tersedia.

Diantara banyaknya tempat yang ada di pulau Lombok, Taman Narmada dapat menjadi salah satu daftar destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi. Taman yang berlokasi di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat ini menjadi tempat yang sangat recommended untuk menghabiskan akhir pekan kreasi muda karena memilki suasana yang sejuk, ditambah dengan pemandangan yang memanjakan mata serta menjadi lokasi yang cukup nyaman untuk menghilangkan penat beraktifitas.

Selain itu, tempat ini juga menawarkan beberapa spot foto yang Instagramable banget, sangat cocok untuk kreasi muda yang ingin tampil eksis dan aesthetic di sosial media. Bukan itu saja, kreasi muda juga dapat mencicipi berbagai makanan tradisional khas Lombok di warung-warung yang berjejer di sekitar Kawasan Taman Narmada, mulai dari sate bulayak, pelecing dan masih banyak lagi. Di pintu keluar objek wisata ini juga tersedia berbagai jenis kaos dan kerajinan khas Lombok yang dapat dijadikan sebagai souvenir rekreasi. Untuk dapat menikmati keseruan yang ada di sini, kreasi muda hanya perlu merogoh kocek sebesar 5 ribu untuk tiket masuk, 2 ribu untuk biaya parkir, namun untuk kolam pemandiannya dikenakan tarif khusus sebesar 7 ribu.

Namun ada hal menarik lainnya yang dapat kreasi muda temukan di objek wisata ini. Selain dapat menghabiskan waktu dengan pemandangan taman yang indah dan sejuk, kreasi muda juga akan menjumpai berbagai monumen-monumen bersejarah disertai dengan plang-plang yang menjelaskan terkait dengan asal usul ikon bersejarah tersebut. For your information, Taman ini dibangun oleh Raja Mataram Lombok Karang Asem pada tahun 1727. Tempat ini merupakan replika dari Gunung Rinjani yang pada awalnya digunakan oleh sang raja sebagai lokasi pemujaan dan peristirahatan pada saat musim kemarau. Taman Narmada dijadikan sebagai tempat rekreasi terbuka untuk umum sejak berkuasanya Belanda. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini telah beberapa kali mengalami pemugaran dan sejak tahun 1992 ditetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan UU No. 05 Tahun 1992.

Baca Juga :  KPID NTB Kunjungi Radio Sinfoni Jalin Komunikasi dan Silaturahmi

Adapun beberapa ikon bersejarah yang dapat kreasi muda temukan di tempat rekreasi ini, diantaranya seperti Bale Loji ; bangunan rumah yang memilki serambi terbuka, berfungsi sebagai tempat tinggal raja bersama istrinya. Merajan Sanggah ; bangunan suci tempat pemujaan raja kepada para leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa, dalam manifestasi sebagai Dewa Wisnu, Brahma, dan Iswara. Halaman Mukedas ; semula pada halaman mukedas dibangun Bale loji, Merajan (Sanggah), Bangsal, dan bangunan tempat pelayanan raja.

Bale Terang ; berbentuk rumah panggung yang terdiri dari ruang bawah yang berfungsi sebagai Gudang, bagian atasnya terbagi atas tiga bagian yakni dua kamar, pada ujungnya (utara dan selatan) yang berfungsi sebagai tempat tidur raja dan ruang tengahnya terbuka berfungsi sebagai tempat raja melihat pemandangan ke arah timur (ke arah Meru).

Halaman Pesarean ; semula pada halaman Pesarean ini terdapat Bale Loji, Bale Terang, Bale Pawedayan yang berfungsi sebagai tempat membaca Kitab Wheda dan Bangsal sebagai tempat penjagaan. Telaga Ageng ; telaga ini dibuat sebagai miniature Danau Segara Anak di Gunung Rinjani sebagai pengganti tempat pelaksanaan Upacara Pakelem setiap purnama ke-lima tahun Caka (Oktober-November), karena raja tidak mampu lahi ke Gunung Rinjani, Upacara Pakelem sendiri adalah suatu upacara yang dikaitkan dengan kesuburan dan turunnya hujan disebut juga Upacara Meras Danu.

Baca Juga :  Panorama di Bekas Pelabuhan Ampenan Jelang Magrib

Di tepi telaga terdapar pancuran berbentuk patung gajah, patung ksatria dan miniature candi dengan bentuk matahari yang keseluruhannya menunjukkan tahun 1801 Caka atau 1879 Masehi yang menunjukkan selesai rehab Telaga Ageng. Itulah beberapa monumen-monumen bersajarah yang dapat kreasi muda temukan di sekitaran tempat ini.

Melalui tempat wisata ini kita bukan hanya sekedar menikmati pemandangan yang menarik dan sejuk, namun juga dapat sekalian belajar tentang salah satu sejarah kerajaan yang ada di kota Mataram, menjadikan liburan kreasi muda jadi lebih seru dan berkesan. Bagaimana? Apakah kreasi muda tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata ini?.

Oleh: Lalu Muhammad Alfi Maulana Hadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *