HeadlinesOrganisasi

Pusat Observasi Bulan Permanen NTB, Akan Dibangun di Lombok Utara.

RADIO SINFONI, Mataram – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera membangun Pusat Observasi Bulan (POB) sekitar 300 meter dari permukaan laut, sekitar lereng gunung di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Pembangunan Pusat Observasi Bulan (POB) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat, bertujuan untuk memudahkan BMKG dan Kemenag yang melakukan pemantauan hilal di NTB. Karena, ufuk barat Pantai Loang Baloq sudah sering disebut-sebut memiliki karakteristik yang cenderung mendung. Awan mendung yang mulai tipis hingga tebal. Selanjutnya pada arah yang sama, terdapat fenomena puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, yang sering diselimuti awan tebal, sehingga menyulitkan pihak-pihak yang melakukan pemantauan hilal.

Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Islam, Drs. H. Azharuddin., menyampaikan bahwa sebenarnya POB akan dibangun di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Akan tetapi, tidak dilakukan karena kendala ketinggian, akhirnya beralih di Kecamatan Tanjung Lombok Utara, yang memiliki tempat cukup strategis untuk dibangun POB.
“Ya, awalnya POB akan dibangun di Pemenang, tapi karena di sana harus dibangun tower sekitar 20 meter, akhirnya kita pindah dan menemukan tempat stategis yang dihibahkahkan tempat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara,” ujarnya.

Baca Juga :  Edukasi Lingkungan Hidup dan Literasi Finansial dari Kejar Mimpi

Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sumawan, ST., MM., menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung tentang pembangunan POB yang dipersiapkan oleh Kemenag.
“Kami BMKG mendukung sekali, karena di titik Lombok Utara lebih ideal, karena setiap saat bulan Ramadhan dan Syawal akan bergilir, artinya tidak selalu di bulan Maret. Akan ada di waktu tertentu bulan berada di sebelah selatan arah barat, kemungkinan bulan akan sulit teramati dari Pantai Loang Baloq,” kata Sumawan saat ditemui kru Sinfoni pada Sabtu (29/3/2025).

Terakhir, Ketua Program Studi Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Mataram Dr. Arino Bemi Sado, S.Ag., MH., mengatakan bahwa POB yang akan dibuat akan dirancang secara permanen, sehingga memudahkan pengamatan hilal, serta tidak memakan banyak waktu.
“Kita akan membuat Pusat Observasi Bulan yang permanen. Jadi teleskop nya tidak dipindah-pindah lagi, sehingga ketika proses pemantauan waktu akan banyak terbuang, karna teleskop harus di setting satu bintang terlebih dahulu. Ketika sudah permanent, malahan teleskop sudah disetting tiga bintang, sehingga efektif dan efisien,” kata Bemi.

Baca Juga :  Dewa Hadir di Mataram Menggelar Konser

Penulis:Dian Ferdinawan
@voice.ofcampus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *