BisnisHeadlines

Tahu Desa Sesela Tanda Ekonomi Warga Desa Berdaya

RADIO SINFONI – Produksi tahu yang merupakan bisnis turun-temurun dari usaha mandiri masyarakat dalam meningkatkan ekonomi desa. Salah satunya usaha tahu milik Abdul Karim. Bisnis tahu yang dikelola sendiri di pabrik dekat kediamannya yang berada di Desa Sesela, Gunung Sari, Lombok Barat.

Produksi tahu yang merupakan bisnis turun temurun dari keluarga pak Karim berjalan sejak 2010 hingga saat ini. Menjadi satu-satu nya pengusaha pabrik tahu di desa Sesela, tidak hanya mensejahterakan Karim dan keluarga, namun dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberdayakan ekonomi desa.

“Bisnis ini sudah ada sekitar 10 tahunan lebih sampe sekarang. Usaha tahu ini turun-temurun. Kebetulan karena nikah dan bikin usaha sendiri. Bisnis tahu dilanjutin ketika di Sesela memakai resep turun-temurun.” ungkap Karim.

Karim atau yang akrab disapa Pak Karim adalah seorang pendatang yang menikah dengan perempuan asal Sesela, dan memutuskan untuk tinggal serta memulai usaha melanjutkan bisnis keluarga.

Karim menerangkan proses pembuatan tahu meliputi, penakaran kedelai yang kemudian lanjut di cuci dan direndam, setelah itu digiling menjadi susu kedelai, yang menggunakan mesin giling berteknologi dinamo, kemudian baru di rebus diatas tungku api hingga mendidih, lalu disaring dengan kain dan di tumbuk hingga benar-benar terpisah ampas kedelai dengan susu kedelai, yang nantinya akan menjadi tahu. Setelah proses penyaringan dilakukan, lalu susu kedelai tadi diberi “ratus” (larutan garam). Setelah larutan tercampur, kemudian didiamkan beberapa menit, baru dicetak menjadi tahu setelah itu dipotong sesuai ukuran yang akan dijual.

Karim juga mengatakan, usaha tahu secara turun-temurun di kelola dan dilestarikan untuk memenuhi lapangan pekerjaan masyarakat, sehinga membantu perekonomian masyarakat yang berada di desa Sesela.

“Tujuan mulia kami adalah, bagaimana masyarakat bisa bekerja sama dalam perusahaan ini untuk meminimalisir pengangguran yang ada di desa, semoga usaha ini menjadi keberkahan tersendiri dunia maupun akhirat,” Lanjutnya.

Terakhir, Karim berharap agar terdapat kesetaraan dalam harga bahan-bahan dari pembuatan tahu, untuk menunjang keberlanjutan dari usaha mandiri yang dilakukannya.

“Harapan kita supaya bahan bahan bisa turun harganya, kedelai mahal, garam mahal, harga tahu nya tetep saja nggak bisa naik. Penghasilan sedikit, pengeluaran banyak,” tutupnya.

Penulis: Andin
Editor: Ian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *