Tumbuh dalam Kebersamaan: Literasi Ilmiah Rayakan HUT ke-7 dengan Penuh Kehangatan dan Rasa Kekeluargaan

0
IMG-20251020-WA0002

Radio Sinfoni, Mataram- Udara di kawasan Goa Lawah terasa sejuk dengan semerbak tanah lembap dan suara serangga yang bersahutan. Di tengah rimbunnya pepohonan, puluhan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Literasi Ilmiah Universitas Islam Negeri Mataram, tampak saling berbagi tawa dan menyiapkan perlengkapan acara dengan penuh semangat.

Akhir pekan itu bukan sekadar liburan biasa, melainkan perayaan hari jadi UKM Literasi Ilmiah yang ke-7 yang dilaksanakan Goa Lawah, Narmada, Lombok Barat pada hari Sabtu dan Minggu , tanggal 18-19/10/2025
Dengan mengusung tema “Membangun Harmoni dan Kekeluargaan dalam Literasi”, perayaan kali ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi perjalanan panjang UKM yang telah tumbuh bersama dari nol hingga menjadi wadah pembelajaran dan pengembangan diri bagi mahasiswa UIN Mataram. Tema ini menjadi pengingat bahwa literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa saling memahami dan berbagi.

Selama dua hari pelaksanaan, beragam kegiatan mewarnai suasana, seperti camping, permainan kebersamaan, diskusi ringan, sesi refleksi malam, hingga momen sharing antar anggota. Semua rangkaian itu dirancang bukan hanya untuk merayakan usia organisasi, tapi juga memperkuat rasa kekeluargaan dan solidaritas di antara para anggota. Setiap momen terasa sarat makna, menandakan eratnya hubungan antar anggota yang tak hanya sebatas rekan, tetapi juga keluarga dalam satu rumah bernama Literasi Ilmiah.

Sekretaris panitia HUT ke-7 Literasi Ilmiah, Sri Hidayati ,menjelaskan bahwa tema tersebut diambil bukan tanpa alasan. Tema ini dirancang agar seluruh anggota memahami bahwa UKM Literasi Ilmiah tidak hanya tempat belajar menulis, tetapi juga tempat tumbuh dan tempat untuk pulang di tengah jenuhnya perkuliahan.
“Makna dari tema yang kita ambil tahun ini sesuai dengan asas UKM Literasi Ilmiah, yaitu asas kekeluargaan. Kita ingin anggota baru, anggota lama, ataupun pengurus saat ini memiliki rasa kekeluargaan yang lebih dekat,” ungkap Hidayati.

Baca Juga :  Dema UIN Mataram Gelar Pameran Gema Budaya NTB 2024

“Makna kekeluargaan itu bisa kita pahami bahwa UKM ini benar-benar tempat pulang kita, tempat belajar sebagai keluarga, dan tempat kita berkeluh-kesah dengan segala masalah akademik,” tambahnya.

Bagi Hidayati dan seluruh panitia, tema ini menjadi pengingat bahwa setiap kegiatan yang disusun dengan kebersamaan akan melahirkan hubungan yang kuat di antara anggota. HUT ke-7 bukan hanya selebrasi usia, melainkan refleksi akan makna “rumah” dalam sebuah organisasi.

Sukesnya acara ini juga membawa pengalaman baru bagi Hidayati. Ia mengaku menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal kepenulisan administrasi dan koordinasi antar tim.
“Tantangan terbesarnya karena saya baru pertama kali menjadi sekretaris di kepanitiaan UKM Literasi Ilmiah. Tantangan paling terasa ada di kepenulisan, karena benar-benar harus memperhatikan dari titik, koma, dan sebagainya. Tapi menurut saya ini tantangan yang seru, karena di situ saya bisa belajar menulis lebih baik,” tuturnya.

Namun, bukan hanya urusan administratif yang menjadi ujian. Ia juga merasakan tantangan dalam mengajak teman-teman untuk berpartisipasi aktif.
“Tantangan lain adalah mengajak teman-teman ikut serta. Kadang ada yang merasa kegiatan seperti ini tidak terlalu penting, padahal maknanya besar karena tujuannya membangun bonding dan rasa kekeluargaan yang lebih dekat,” jelasnya.

Meski begitu, seluruh proses itu justru memperkaya pengalaman dan memperdalam makna kebersamaan di antara anggota panitia. Bagi Hidayati, setiap diskusi, revisi surat, hingga sesi rapat panjang membawa pelajaran baru tentang tanggung jawab dan kerja tim.
Dari rangkaian panjang persiapan, ada beberapa momen yang membekas di ingatan Hidayati. Salah satunya adalah saat survei lokasi kegiatan di Goa Lawah.
“Momen paling berkesan itu waktu survei, karena benar-benar merasa dijadikan saudara oleh teman-teman yang lain dan merasa sangat dijaga,” kenangnya.

Bukan hanya saat survei, proses pembuatan surat dan persiapan administrasi juga meninggalkan kesan mendalam baginya.
“Saya merasa sangat dibimbing. Saat ikut kepanitiaan lain, belum pernah merasa sedekat ini. Tapi di Literasi Ilmiah, saya benar-benar merasakan dibimbing dengan sabar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Antusias Penonton Penuhi Area Screening Film

Bagi Hidayati, kebersamaan yang terjalin selama proses persiapan itulah yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Ia menyadari bahwa nilai kekeluargaan tidak muncul begitu saja, tetapi tumbuh dari hal-hal kecil, dari kerja sama, saling dukung, dan rasa memiliki terhadap UKM yang sama-sama mereka cintai.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan berakhir, Hidayati berharap semangat kekeluargaan yang telah tumbuh selama HUT ke-7 ini dapat terus terjaga dan berkembang di kepengurusan berikutnya.
“Semoga setelah ini rasa kekeluargaan di UKM Literasi Ilmiah semakin terbangun, semangat teman-teman makin tinggi, dan kepengurusan selanjutnya bisa lebih baik lagi,” ujarnya penuh harap.

Baginya, kegiatan ini tidak berhenti hanya di Goa Lawah. Ia berharap setiap anggota bisa membawa pulang makna kebersamaan dan menerapkannya dalam aktivitas UKM ke depan.
Di antara cahaya bintang dan tenda yang berdiri di bawah langit Narmada dan sejuknya semilir angin di Gowa Lawah, HUT ke-7 Literasi Ilmiah bukan sekadar perayaan ulang tahun. Ia menjadi bukti bahwa sebuah organisasi bisa menjadi “rumah kedua” bagi anggotanya yang siap menjadikannya sebagai tempat untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama, di sanalah makna sejati dari “berbaur dalam makna, bersatu dalam hangatnya keluarga” menemukan wujudnya.

Penulis : indah sri Handayani

Bagikan Yuuk..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *