HeadlinesUINMA

UIN Mataram Kembali Kukuhkan Guru Besar Ke -58, 59 dan 60

Radio sinfoni, Mataram — Universitas Islam Negeri Mataram kembali mengadakan sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar Ke–58, 59 dan 60, bertempat di Auditorium Kampus II UIN Mataram, Rabu (23/4/2025).

Tiga Guru Besar yang resmi dikukuhkan tersebut diantaranya, Prof. Dr. Jumarin M.H.I Guru Besar dalam bidang Fikih munakahat, Prof. Dr. Syamsul Arifin M.Ag. Guru Besar dalam bidang Pendidikan Akhlak, dan Prof. Dr. Ahyar.M.pd. Guru besar dalam Bidang Pendidikan Spiritual. Pada sidang senat tersebut, ketiga guru besar menyampaikan orasi Ilmiah, sekaligus dilanjutkan dengan pemutaran video profil dan biografi yang sangat inspiratif.

Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun, M. Ag., menyampaikan ucapan selamat kepada guru besar yang baru dikukuhkan dan mengungkapkan harapan untuk UIN Mataram ke depannya. Dalam sambutannya, Rektor Masnun bersyukur atas bertambahnya guru besar di UIN Mataram, yang merupakan prestasi gemilang yang tidak dapat dihapus dalam sejarah.
”Merayakan prestasi gemilang menjadi UIN Mataram semakin menyala,”Ujarnya.

Rektor UIN Mataram tersebut juga mengingatkan para guru besar, untuk tetap rendah hati dan ingat bahwa di atas mereka masih ada yang lebih tinggi. Tentunya Rektor Masnun berharap bahwa dengan bertambahnya guru besar, UIN Mataram dapat semakin meningkatkan kualitasnya, termasuk dalam hal akreditasi dan mensyiarkan nilai-nilai Islam yang moderat.
”Tetaplah tawadhu, ingatlah bahwa di atas ada yang lebih tinggi,”Tambahnya.

Prof. Dr. Jumarin M.H.I dan Prof. Dr. Ahyar.M.pd. dua guru besar UIN Mataram, berbagi perasaan dan pesan setelah pengukuhan mereka.

Prof. Dr. Jumarin M.H.Imengungkapkan bahwa perasaan setelah dikukuhkan sebagai guru besar adalah biasa saja, karena kenaikan pangkat fungsional sudah biasa dialami. Namun, yang penting adalah bagaimana mereka memaksimalkan jabatan akademik tertinggi ini.
”Semua kita bisa menggapai apa saja yang menurut kita mustahil tapi kita harus jalani,”Ujarnya.

Lanjutnya beliau berbagi pengalaman tentang bagaimana dia menjadi guru besar dari awal yang sederhana.
”Saya ini dari anak kampung, dari segala keterbatasan, tetapi sekalipun tidak pernah bercita-cita menjadi guru besar, tetapi kita lakukan seperti profesi kita dan pasti kita akan profesional,”Ungkapnya.

Sementara itu, Prof Ahyar mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas pengukuhan dirinya sebagai guru besar.
”Alhamdulillah saya bersyukur, rasa bahagia dan semoga ilmu yang saya peroleh bermanfaat bagi masyarakat luas,”Ungkapnya

Prof. Dr. Ahyar.M.pd. menambahkan bahwa pengukuhan dirinya sebagai guru besar dapat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
”Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, benar-benar nanti meniti karir untuk membangun generasi berikutnya,”Ungkapnya.

Dengan demikian, pengukuhan dan pencapaian atas gelar guru besar tersebut mampu memberikan contoh yang baik bagi generasi berikutnya, dan menjadi langkah untuk membangun karir yang lebih baik di masa depan, khususnya Universitas Islam Negeri Mataram.

Penulis : Baiq Jannatul Ma’wa
Editor : Pairoza Resti
@Voice Of Campus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *