Visiting Student, Mahasiswa KPI UIN Mataram Belajar Keterbukaan Informasi dengan Komisi Informasi NTB
RADIO SINFONI, Mataram – Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), FDIK, UIN Mataram, melaksanakan kegiatan Visiting Student, berfokus pada diskusi kritis tentang isu-isu kebebasan informasi, bertempat di Kantor Komisi Informasi NTB, Kamis (24/4/2024).
Kunjungan akademis dan edukatif ini, bertujuan untuk memberikan ruang diskusi pada mahasiswa. Agar paham tentang urgensi keterbukaan informasi dari setiap lembaga pemerintahan,terhadap masyarakat yang menjadi target utama dari penyebaran informasi pemerintah. Selain itu, kujungan ini memberikan pemahaman atau gagasan kritis yang kompherensif mahasiswa tentang Matakuliah Analisis Kebijakan Publik dan Sistem Informasi.
Kunjungan dirangkai dengan diskusi interaktif, dihadiri oleh 19 mahasiswa semester 6 dari kelas KPI D, dan didampingi oleh dosen pengampuh matakuliah Analisis Kebijakan Publik dan Sistem Informasi, Hj. Athik Hidayatul Ummah, M.Si.
Materi disampaikan dengan jelas oleh Komisioner Koorbid Kelembagaan Komisi Informasi NTB, Asraruddin, S.A.P., dan Komisioner Koorbid ASE Komisi Informasi NTB, Suaeb Qury, S.H.I, tentang konsep dasar dan urgensi keterbukaan informasi publik dalam Good Governance. Serta, mengulas secara mendalam mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi Informasi.
Komisioner Koorbid Kelembagaan Komisi Informasi NTB, Asraruddin, S.A.P., menjelaskan keterbukaan informasi menjadi pilar penting dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Sehingga tidak akan ada lagi, masyarakat yang kurang menerima informasi tentang segala hal yang dilakukan oleh lembaga pemerintah.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada UIN Mataram, yang telah mengirimkan anak-anak mudah yang perduli tentang keterbukaan informasi, karna tanpa dasar pengetahuan ini, pembangunan daerah yang baik tidak akan terlaksana, maka penting sekali bagi mahasiswa yang paham tentang keterbukaan informasi publik,” katanya.
Lebih lanjut, Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa menjadi aspek pendorong keterbukaan informasi di setiap daerah yang ada di NTB. Implementasinya ada pada pengetahuan mahasiswa tentang proses penilaian terhadap keterbukaan informasi tersebut.
“Saya berharap, mahasiswa yang ada disini bisa menjadi duta informasi di setiap daerahnya, jika itu keilmuan yang didapatkan di Komisi Informasi ini terealisasikan, maka tidak ada lagi lembaga pemerintahan yang tertutup informasinya,” jelasnya.
Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, sekaligus dosen pengampu mata kuliah Analisis Kebijakan Publik dan Sistem Informasi, Hj. Athik Hidayatul Ummah, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa proses transfer ilmu yang didapatkan tidak hanya sebatas mengingat dan memahami, akan tetapi sebagai langkah praktek optimal untuk kepentingan publik. Melalui kegiatan belajar di luar kelas ini, diharapkan mahasiswa dapat mengaitkan teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan.
Selain itu, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Saadatin, menjelaskan bahwa materi kompherensif yang berikan, memberikan pemahaman yang baik dalam menilai tingkat keterbukaan informasi di daerahnya.
“Alhamdulillah, melalui diskusi edukatif yang kita laksanakan, pemahaman proses dan mekanisme keterbukaan informasi publik menjadi sangat penting untuk kita mahasiswa, agar dapat menjadi agen perubahan yang dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi yang baik,” pungkasnya.
Kesempatan dalam proses diskusi edukatif ini, memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa dalam memahami dinamika kebijakan publik dan peran lembaga seperti Komisi Informasi.
Penulis: Dian Ferdinawan